BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – ITB Career Center menggelar acara Sosialisasi PMWxTOP Batch 2 yang bertempat di Gedung Kuliah Umum Timur (GKUT) ITB, Sabtu (28/9/2024). Acara ini dihadiri oleh mahasiswa yang tertarik mendalami dunia kewirausahaan sebagai alternatif karier setelah lulus dari ITB. Kepala ITB Career Center, Hafiz Aziz Ahmad, S.Sn., M.Des., Ph.D., hadir sebagai pembicara utama dan membagikan informasi terkait program PMWxTOP sebagai wadah pengembangan potensi bisnis mahasiswa ITB.

Hafiz membuka acara dengan menjelaskan bahwa program PMWxTOP merupakan peluang besar bagi mahasiswa yang berminat untuk merintis bisnis. Program ini didesain untuk mewadahi mahasiswa yang tertarik dengan opsi untuk menjadi wirausahawan.

“Kami melihat ini sebagai satu cara mencari bibit (wirausahawan). Dari bibit ini, kalau ternyata memang ternyata menikmatinya dan ingin terus dikembangkan, maka kemudian setelah lulus mereka bisa lanjutkan wirausaha tersebut. Jadi, semacam feeder untuk programnya DKST ITB, mereka bisa jadi tenant di DKST. Jadi, betul-betul dari LPIK nanti akan ada program inkubator lainnya, sehingga diharapkan ini (hasil wirausaha) bisa jadi besar,” jelas Hafiz.

Program PMWxTOP Batch 2 Tahun 2024 ini memiliki dua kategori utama, sama seperti batch sebelumnya, yaitu kategori yang baru akan mendapatkan ide bisnis baru (starting up) dan kategori yang sudah memiliki bisnis dan ingin mengembangkan lebih lagi (scaling up). Hafiz menekankan bahwa untuk kategori scale-up, peserta diwajibkan sudah pernah mengikuti program PWM KOP sebelumnya. Dengan demikian, program ini lebih difokuskan pada mahasiswa yang telah memiliki usaha dan ingin mengembangkannya ke tingkat yang lebih tinggi. Program ini juga terbuka bagi semua mahasiswa ITB, serta memperbolehkan anggota tim berasal dari universitas lain selama ketuanya adalah mahasiswa ITB.

Salah satu nilai utama dari program PMWxTOP ini adalah adanya pembinaan intensif bagi para peserta. Setiap kelompok akan didampingi oleh seorang coach dan mentor yang akan memberikan arahan terkait pengembangan usaha mereka. Coach berperan dalam memantau jalannya proses bisnis, sedangkan mentor lebih berfokus pada diskusi terkait tantangan yang dihadapi para peserta dalam menjalankan bisnis mereka.

“Kami tidak hanya memberikan dana dan membiarkan mereka berjalan sendiri, tetapi juga memastikan ada kelas-kelas dan sesi diskusi yang terus dilakukan agar mereka benar-benar berkembang,” ungkap Hafiz.

Program PMWxTOP tidak hanya sebatas pemberian hibah dana, tetapi juga sebagai ajang untuk membantu mahasiswa menemukan minat mereka di dunia kewirausahaan. Hafiz berharap program ini dapat menjadi awal yang baik bagi mahasiswa yang masih ragu untuk terjun ke dunia bisnis.

Dengan dana hibah sebesar 160 juta rupiah yang akan dibagikan kepada kelompok terpilih nantinya, setiap kelompok diharuskan untuk bertanggung jawab penuh dalam menggunakan dana tersebut, dengan mengutamakan pengembangan bisnis mereka.

Di akhir acara, Hafiz mengajak para mahasiswa untuk segera mendaftarkan diri dan mulai mempersiapkan proposal bisnis mereka. Program PMWxTOP Batch 2 ini diharapkan dapat terus melahirkan wirausahawan muda yang tidak hanya berkontribusi bagi perkembangan ekonomi, tetapi juga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru di berbagai sektor bisnis.

Reporter : Iko Sutrisko Prakasa
Editor : Anne Rufaidah